Pages

waktuQiu

perubahan bahasa


A.    Devinisi perubahan bahasa
Jika kita mencoba mendevinisakan makna perubahan bahasa maka pertanyaan pertama yang mengusik pikiran kita adalah apakah perubahan bahasa itu dapat diamati atau diobservasi?. Terjadinya perubahan bahasa itu tentunya tidak dapat diamati, sebab perubahan tersebut sudah menjadi sifat haqiqi bahasa, yang berlangsung dalam masa yang relatif lama sehingga tidak mungkin diobservasi oleh seseorang yang mempunyai waktu yang relatif terbatas.
Namun yang dapat diketahui adalah bukti adanya perubahan bahasa tersebut,itupun tergantung, pada bahasa-bahasa yang mempunyai tradisi tulis dan mempunyai dokumen tertulis dari masa-masa yang sudah berlalu.
Bahasa inggris, jawa, dan bahasa arab merupakan bahasa yang dapat diikuti perkembangannya sejak awal  sebab, mempunyai dokumen-dokumen tertulis. Tetapi banyak bahasa lain yang tidak mengenal tradisi tulis dan tidak mempunyai dokumen apapun. Bukti adanya perubahan bahasa inggris dapat kita liahat dari Fromkin dan Rodman (1974:191-193). Dikutip dari Caidmon’s Hymn, serta bandingkan terjemahnya dalam bahasa inggris modern!

Nu sculon herian heofon-rices weard
(now we must praise heaven-kingdom’s Guardian)
Metodes meahte and his mod-ge panc
(the creator’s might and his mud-plans)
Selain bukti tersebut terdapat lagi bukti yang menunjukan perubahan bahasa yakni pada masa menjelang zaman pujangga Shakespeare
-know ye this man?
(do you know this man?)
-why sings he so loud?
(mhy does he sing so loud?)
Contoh-contoh diatas menunjukan telah terjadi perubahan dalam sejarah perkembangan bahas inggris, namun bagaimana proses perubahan itu terjadi tidaklah dapat di amati. Pembagian bahasa inggris menjadi nbahasa inggris kuno, bahasa inggris pertengahan, dan bahasa inggris modern sebenarnya penentuan waktunya bersifat relatif, sebab sebagaimana yanag telah kita ketahui perubahan itu tidak hanya terjadi pada satu titik waktu tertentu, melainkan merupakan proses yang panjang sama halnya dengan proses penamaan bahasa melayu menjadi bahasa indonesia, adalah pada tanggal 28 oktober 1928 yaitu pada saat berlangsungnya kongres pemuda.
Perubahan bahasa lazim diartikan sebagai adanya perubahan kaedah entah kaedahnya itu di revisi, menghilang, atau munculnya kaedah yang baru semua itu dapat terjadi pada semua tataran linguistik yakni fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan juga leksikon. Pada bahasa –bahasa yang sudah mempunyai sejarah panjang tentu perubahan-perubahan itu sudah terjadi berangsur dan bertahap.
B.     Sebab-sebab terjadinya perubahan bahasa
C.     Macam-macam perubahan
1.      Perubahan fonologi
Yang dimaksud perubahan fonologi ialah perubahan yang terjadi pada huruf ataupun kata, contohnya kata (saw) dulu di lafalkan (saux), kata (night) dulu di lafalkan (nixt). Dalam bahasa inggris perubahan fonologi ada juga yang berupa penambahan fonem. Sebagaimana dalam bahasa inggris kuno dan pertengahan yang tidak mengenal fonem /z/ lalu ketika terserap kata-kata seperti azure, measure dari bahasa prancis maka fonem /z/ tersebut di tambahkan dalam fonem bahasa inggris.
2.      Perubahan morfologi
Perubahan morfologi ialah perubahan yang terjadi dalam proses pembentukan kata. Umpamanya dalam bahasa indonesia adalah proses penasalan dalam proses pembentukan kata dalam imbuhan me- dan pe- kaedahnya adalah:
a.       Apabila kedua imbuhan itu di imbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /L/, /R/,/W/, dan /Y/ maka tidak akan terjadi penasalan.
b.      Kalau di imbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /B/, dan /P/ maka diberi nasal /NA/.
c.       Bila di imbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /B/ dan /P/ maka di beri nasal /N/.
d.      Kalau di imbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonen /S/ maka di beri nasal /NY/ dan bila di imbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /G/, /K/, /H/ dan semua vokal maka di beri nasal /NG/.
Kata-kata yang bersuku satu dari bahasa asing seperti kata sah, tik, dan bom menurut kaedah diatas kalau ketiga kata itu diberi imbuhan me- dan pe- tentunya harus menjadi menyah(kan), menik, dan membom serta penyah, penik, dan pembom. Tetapi dalam kenyataan berbahasa yang ada adalah mengesahkan, mengetik, dan mengebom.
3.      Perubahan sintaksis
Perubahan sintaksis yakni perubahan yang terjadi pada tingkat pembuatan kalimat. Contohnya perubahan sintaksis dalam bahasa indonesia yang sudah kita saksikan. Menurut kaedah sintaksis yang berlaku sebuah kalimat akti transitif harus selalu diikuti obyek tetapi dewasa ini kalimat aktif transitif banyak yang tidak di lengkapi obyek, contohnya: reporter anda melaporkan dari tempat kejadian, pertunjukan itu sangat mengecewakan, sekertaris itu sedang mengetik di ruanganya dll.
4.      Perubahan kosakata
perubahan bahasa yang paling mudah terlihat adalah pada bidang kosakata. Perubahan kosakata dapat berarti bertambahnya kosakata baru dan hilangnya kosakata lama serta berubahnya makna kata. Dalam bahasa indonesia ada bentuk-bentuk kronim seperti abri, hankam, tilang, pelita, tabanas. Selain itu pengabungan dua kata atau lebih banyak pula digunakan untuk penciptaan kata-kata baru sebagai contoh dalam bahasa inggris ada afternoon, bigmooth. Dalam bahasa indonesia seperti matahari, kakilima, mahasiswa dll.
5.      Perubahan semantik
Perubahan semantik adalah perubahan yang terjadi dalam bentuk makna yang mungkin berubah total, meluas, atau juga menyemmpit. Perubahan yang bersikap total maksudnya kalau pada zaman dahulu kata itu misalnya bermakna “A” maka kini menjadi bermakna “B” umpamanya kata bead dalam bahasa inggris aslinya bermakna do’a tetapi kini bermakna tasbih. Pengertian kata knight aslinya bermakna pemuda tetapi kini bermakna kesatria. Perubahan makna yang sifatnya meluas maksudnya dulu kata tersebut hanya memiliki satu makna tetapi kini

0 komentar:

Posting Komentar